SEKS BEBAS DI KALANGAN REMAJA
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dsb.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dsb.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : Penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Pada artikel ini, penulis akan membahas salah satu masalah sosial yang semakin sering kita dengar, yaitu Semakin banyaknya remaja Indonesia yang terlibat seks bebas. Dan salah satu latar belakang penulis membahas masalah ini, karena keprihatinan atas semakin mewabahnya masalah ini dikalangan remaja. Seperti yang dilansir oleh salah satu liputan di stasiun TV swasta berikut ini :
Data tersebut dikeluarkan oleh Komnas Perlindungan Anak yang mengambil survey di DKI Jakarta beberapa waktu silam.
Kita telah ketahui bahwa kebebasan bergaul remaja sangatlah diperlukan agar mereka tidak "kuper" sehingga "Banyak teman maka banyak pengetahuan". Namun tidak semua teman kita sejalan dengan apa yang kita inginkan. Mungkin mereka suka hura-hura, suka dengan yang berbau pornografi, dan tentu saja ada yang bersikap terpuji.
benar agar kita tidak terjerumus ke pergaulan bebas yang menyesatkan.
Masa remaja merupakan suatu masa yang menjadi bagian dari kehidupan manusia yang di dalamnya penuh dengan dinamika. Dinamika kehidupan remaja ini akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan diri remaja itu sendiri. Masa remaja dapat dicirikan dengan banyaknya rasa ingin tahu pada diri seseorang dalam berbagai hal tidak terkecuali bidang seks Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, organ reproduksipun mengalami perkembangan dan pada akhirnya akan mengalami kematangan.
Kematangan organ reproduksi dan perkembangan psikologis remaja yang mulai menyukai lawan jenisnya serta arus media informasi baik elektronik maupun non elektronik akan sangat berpengaruh terhadap perilaku seksual individu remaja tersebut.
Salah satu masalah yang sering timbul pada remaja terkait dengan masa awal kematangan organ reproduksi pada remaja adalah masalah kehamilan yang terjadi pada remaja diluar pernikahan. Apalagi apabila Kehamilan tersebut terjadi pada usia sekolah. Siswi yang mengalami kehamilan biasanya mendapatkan respon dari dua pihak. Pertama yaitu dari pihak sekolah, biasanya jika terjadi kehamilan pada siswi, maka yang sampai saat ini terjadi adalah sekolah meresponnya dengan sangat buruk dan berujung dengan dikeluarkannya siswi tersebut dari sekolah. Kedua yaitu dari lingkungan di mana siswi tersebut tinggal, lingkungan akan cenderung mencemooh dan mengucilkan siswi tersebut. Hal tersebut terjadi jika karena masih kuatnya nilai norma kehidupan masyarakat kita.
Kehamilan remaja adalah isu yang saat ini mendapat perhatian pemerintah. Karena masalah kehamilan remaja tidak hanya membebani remaja sebagai individu dan bayi mereka namun juga mempengaruhi secara luas pada seluruh strata di masyarakat dan juga membebani sumber-sumber kesejahteraan. Namun, alasan-alasannya tidak sepenuhnya dimengerti. Beberapa sebab kehamilan termasuk rendahnya pengetahuan tentang keluarga berencana, perbedaan budaya yang menempatkan harga diri remaja di lingkungannya, perasaan remaja akan ketidakamanan atau impulsifisitas, ketergantungan kebutuhan, dan keinginan yang sangat untuk mendapatkan kebebasan.
Selain masalah kehamilan pada remaja masalah yang juga sangat menggelisahkan berbagai kalangan dan juga banyak terjadi pada masa remaja adalah banyaknya remaja yang mengidap HIV/AID. Ini adalah sebab dari pudarnya moral para Remaja. dan kurang pedulinya kita ( Pemerintah, masyarakat, orang tua ) terhadap perkembangan moral generasi penerus bangsa.
Masalah tersebut perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak mengingat remaja merupakan calon penerus generasi bangsa. Ditangan remaja lah masa depan bangsa ini digantungkan. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya untuk mencegah semakin meningkatnya masalah yang terjadi pada remaja, yaitu antara lain :
Peran Orangtua :
Menanamkan pola asuh yang baik pada anak sejak prenatal dan balita
Membekali anak dengan dasar moral dan agama
Mengerti komunikasi yang baik dan efektif antara orangtua – anak
Menjalin kerjasama yang baik dengan guru
Menjai tokoh panutan bagi anak baik dalam perilaku maupun dalam hal menjaga lingkungan yang sehat
Menerapkan disiplin yang konsisten pada anak
Peran Guru :
Bersahabat dengan siswa
Menciptakan kondisi sekolah yang nyaman
Memberikan keleluasaan siswa untuk mengekspresikan diri pada kegiatan ekstrakurikuler
Menyediakan sarana dan prasarana bermain dan olahraga
Meningkatkan peran dan pemberdayaan guru BP
Meningkatkan disiplin sekolah dan sangsi yang tegas
Meningkatkan kerjasama dengan orangtua, sesama guru dan sekolah lain
Meningkatkan keamanan terpadu sekolah bekerjasama dengan Polsek setempat
Mewaspadai adanya provokator
Mengadakan kompetisi sehat, seni budaya dan olahraga antar sekolah
Menciptakan kondisi sekolah yang memungkinkan anak berkembang secara sehat dalah hal fisik, mental, spiritual dan sosial
Menghidupkan kembali kurikulum budi pekerti
Menyediakan sarana/prasarana yang dapat menampung agresifitas anak melalui olahraga dan bermain
Menegakkan hukum, sangsi dan disiplin yang tegas
Memberikan keteladanan
Peran Media :
Sajikan tayangan atau berita tanpa kekerasan ataupun yang berbau pornografi (jam tayang sesaui usia)
Sampaikan berita dengan kalimat benar dan tepat (tidak provokatif)
Adanya rubrik khusus dalam media masa (cetak, elektronik) yang bebas biaya khusus untuk remaja
Dan untuk para remaja mari berperilaku hidup sehat, Remaja yang bersikap hidup sehat adalah remaja:
Mengerti tujuan hidup
Memahami faktor penghambat maupun pendukung perkembangan kematangannya.
Bergaul dengan bijaksana
Terus menerus memperbaiki diri
Dan selalu meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT
No comments:
Post a Comment
Apabila tidak dimengerti atau salah dalam pengetikan mohon poskan komentar anda Terma Kasih.