Tuesday 21 June 2016

Analisa Puisi dan Contohnya

PUISI
Waktu Perginya
Ia sedang dalam perjalanan pulang
naik entah kemana jauhnya
rasa hilang itu menyesakkan memang
namun Tuhan telah memberikan utusan
waktu perginya ...
Ia menyisihkan cinta
yang tak habis-habisnya ku reguk
lewat air hujan
lewat angin laut
lewat mentari esok
lewat mimpi malam
dan tatapan mata di setiap debur jantungku
awali pijakan
karya : Soorjo Sani S.
ANALISIS
Unsur Intrinsik
1. Tema : Kesedihan karena kehilangan
2. Amanat
Seseorang yang hidup, suatu hari nanti akan kembali kepada Penciptanya. Maka dari itu ikhlaskanlah kepergian orang yang kita kasihi, walaupun orang tersebut meninggal tetapi masih terkenang akan cinta yang telah orang itu berikan kepada kita semasa hidupnya
3. Citra / Pengimajian
Citra merupakan bentuk imajinasi yang dilukiskan oleh penulis agar dapat dihayati oleh pembaca dengan penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan dan perasaan. Pada puisi tersebut, terdapat dua macam citraan yakni citraan puisi dari aspek penglihatan, dan perasaan yang ditimbulkan.
Citra Penglihatan
Ia sedang dalam perjalanan pulang
naik entah kemana jauhnya
Citra Perasaan
rasa hilang itu menyesakkan memang
namun Tuhan telah memberikan utusan
waktu perginya ...
Ia menyisihkan cinta
yang tak habis-habisnya ku reguk
lewat air hujan
lewat angin laut
lewat mentari esok
lewat mimpi malam
dan tatapan mata di setiap debur jantungku
awali pijakan
4. Rima
Rima merupakan persamaan bunyi yang terdapat pada awal, tengah dan akhir baris dalam puisi. Di dalam puisi ini tidak terdapat rima, puisi ini termasuk dalam kategori puisi baru yang tidak mengutamakan rima.
  1. Diksi
Diksi atau pilihan kata merupakan unsur penting di dalam penulisan sebuah puisi. Pilihan kata bukan berarti penyingkatan kalimat, tetapi harus jelas dalam menyampaikan makna.
Pada baris di bawah ini, secara jelas menceritakan bahwa penulis kesedihan dan keikhlasan pada keadaaan sekarang.
Ia sedang dalam perjalanan pulang
naik entah kemana jauhnya
rasa hilang itu menyesakkan memang
namun Tuhan telah memberikan utusan
Demikian pula pada baris yang lain juga menggambarkan kerinduan sang penulis.
waktu perginya ...
Ia menyisihkan cinta
yang tak habis-habisnya ku reguk
lewat air hujan
lewat angin laut
lewat mentari esok
lewat mimpi malam
dan tatapan mata di setiap debur jantungku
awali pijakan
Dari puisi di atas, kita dapat mengetahui bahwa puisi tersebut merupakan kesedihan hati dari penulis karena ditinggalkan oleh seseorang yang dikasihinya.
6. Irama
Irama adalah pergantian tinggi, rendah, panjang pendek, dan keras lembut pada ucapan bunyi. Pada puisi diatas, pengucapan bunyinya lembut dilihat dari kata-kata yang dipakai dalam puisi tersebut.
Ia sedang dalam perjalanan pulang
naik entah kemana jauhnya
rasa hilang itu menyesakkan memang
namun Tuhan telah memberikan utusan
waktu perginya ...
Ia menyisihkan cinta
yang tak habis-habisnya ku reguk
lewat air hujan
lewat angin laut
lewat mentari esok
lewat mimpi malam
dan tatapan mata di setiap debur jantungku
awali pijakan
7. Sudut Pandang
Dalam penulisan puisi tersebut, penulis menggunakan sudut pandang Orang ketiga yaitu “ia”
Ia sedang dalam perjalanan pulang
naik entah kemana jauhnya
rasa hilang itu menyesakkan memang
namun Tuhan telah memberikan utusan
waktu perginya ...
Ia menyisihkan cinta
yang tak habis-habisnya ku reguk
Unsur Ekstrinsik
1. Pengalaman hidup sastrawan
Soorjo Sani S. lahir di kota Solo 20 Januari, anak ke tujuh dari delapan bersaudara. Aktif menulis puisi sejak di bangku SMU. Selain itu juga menulis naskah drama, skenario (sinetron/film), menjadi sutradara teater dan beberapa film dokumenter maupun independen. Ketika Aku Mencintai adalah kumpulan puisinya tahun 2000-2003
2. Pendidikan sastrawan
Mendapat gelar kesarjanaan di Fakultas Sastra Universitas Indonesia

11 comments:

Apabila tidak dimengerti atau salah dalam pengetikan mohon poskan komentar anda Terma Kasih.